Luapan jiwa yang terasing dari sebuah warna kehidupan dan tersingkir oleh kecaman yang indah dari dunia yang berbeda. Meringkus emosi dari naluri yang terpaut oleh terjalnya liku kehidupan. Mengombang-ambingkan otak dan perasaan yang menjadi racun dalam peluru pelampiasan!!!!!!!

Berawal dari satu sisi yang berdiri sendiri dan tak kan pernah lelah mencari jati diri. Menularkan jiwa yang sama untuk satu misi yang menjadi titik klimaks dalam bangkitnya sebuah kehancuran. Mencoba ciptakan perubahan yang indah dan hapuskan pahit jalan yang sempat menghambat laju arus yang merekat dari dalam diri. Sampai detik-detik keruwetan itu akan tergantikan oleh harapan terwujudnya sebuah impian. Yakin dan pasti kelam itu akan hilang dan berganti kebahagiaan yang indah dari ketidaksempurnaan yang terus merasuk dan menggerogoti satu titik dalam diri ini.

Gil ScreamDeprezzed
(Gil), Karim Shawn (Karim), Ecko Chandra (Eko), and Are Chandra (Are), melibatkan diri dari dunia yang tersisih dan membaurkan alunan rythme distort sebagai pelipur lara untuk kepedihan yang mendalam. Masuk dalam arus emosional dan dunia depresi yang menjalar dan tak bisa dihentikan. Berjuang tanpa batas mengendalikan kejamnya batin yang tercabik-cabik oleh kerasnya warna kehidupan. Mencoba untuk lepas dan bangkit buat mereka yang tertindas oleh tekanan keadaan yang menghantam. We are the same like you all “Suffer from a loss”, loosing our happines, our beautiful past, our pleasure, our peacefulness, loosing purity of our soul, and everything beauty of my life. What we feeling now?? Dark, gloomy, brittle, broke, terrified, an acute pain, sadly, regret,... etc. Tetap berdiri dan melawan apa yang telah terjadi. Masih ada harapan dan tujuan, hanya itu yang mempertahankan semuanya.

Dan dari perjalanan panjang dan curam yang telah dilewati, bermula dari Gil (guitar+lead vocal+scream), Karim (guitar), Age (bass), Are (drum). Terselip konflik antara Age dan personil yang lain ahirnya dia keluar, dan kita merekrut dua personil lagi Ecko (bass+scream) dan Robbie (scream vocal). Dai 4 personil menjadi 5 personil. Tapi Robbie pun gak bertahan lama di SFA karna ada masalah kecil dengan salah satu personil SFA. Dan ahirnya SFA putuskan untuk formasi terahir Gil (guitar+lead vocal+scream), Karim (guitar), Ecko (bass+scream), Are (drum). Dan terbentuklah SOLACE FOR ANGUISH dengan 4 personil yang masing-masing mempunyai basic genre yang berbeda tapi satu misi yang sama. Menyatukan segala perbedaan yang telah lama terpendam dari dalam diri masing-masing. Mencoba menciptakan berbagai alunan rythme distort yang memecahkan otak depresi dalam jiwa. Melantangkan tajamnya lead melodi emosional yang mengalirkan warna kehidupan yang indah. Memberi kelembutan dalam petikan dawai berselaput pelipur lara untuk kepedihan yang mendalam. Dentuman-dentuman yang menggemparkan ketenangan ditengah kekacauan dan rumitnya angan. Menyelaraskan warna diantara nada-nada yang telah terajut dalam satu kutipan irama dari kisah. Mempersembahkan teriakan kehancuran dan lengkingan luapan kepedihan yang terpendam.

Event

Dalam sebuah event di acara Berisik Bersatu di Cikupa, Tangerang yang dikoordinatori oleh salah satu personil band asal Tangerang yang dikenal “ANUETA” ini SOLACE FOR ANGUISH ikut menggemparkan arena panggung dengan suguhan music yang cukup berkarakter dalam warna music yang mereka mainkan. Metalcore Sound yang mereka berikan sempat membawa penonton dan band-band lainnya tercengang menikmati music yang mereka bawakan. Event yang nggak begitu besar itu lumayan bisa di nikmati anak-anak band termasuk anak metal, screamo, gothic, dan band-band rock lainnya. “Sempet ada band lebai yang turun juga sih, yah namanya juga Berisik Bersatu apaun aliran yang mereka bawain masuk yang penting tetep Bersatu!!” (Koordinator event). Aksi emosional yang Solace lampiaskan dengan perform pemberontakan mereka bukan disini saja. SOLACE FOR ANGUISH juga sering menampilkan aksi di  event-event lain. “Terus terang, kami belum puas dengan aksi kami di event ini. Dalam suasana yang memanas dan keringat pemberontakan, kami masih ingin melampiaskan aksi kami di panggung. Tapi kami senang dan sangat berterimakasih event ini sudah ngasih kesempatan untuk SOLACE bermain di panggung ini.” (Gil - Solace For Anguish).

Dengan performa band-band yang ikut meramaikan event ini, masing-masing group diberi kesempatan untuk menampilkan aksi mereka maximal hanya 2 lagu. Bebas, boleh lagu sendiri ato lagu orang yang akan dibawakan. “Mengingat banyaknya peserta band yang ikut event ini dan durasi waktu yang terbatas, kami terpaksa memberikan kesempatan mereka bermain maximal 2 lagu saja kecuali Guest Star’nya.” (Koordinator event). Biarpun waktu dan materi yang diberikan terbatas, anak-anak Solace tetap berusaha memberikan yang terbaik buat semua yang menikmati acara ini. Dengan kepercayaan diri mereka, ahirnya Koordinator event memberi kesempatan Solace untuk memainkan 4 lagu. Anak-anak Solace pun tambah bersemangat, dan mereka membawakan 4 lagu hasil karya mereka sendiri. “Udah turun dari panggung dipanggil lagi ama panitia, gila disuruh maen lagi ternyata. Gak nyangka, ya udah langsung tancap aja!!”. (Gil - Solace For Anguish). Gara-gara Solace diberi kesempatan untuk main lagi ada beberapa pihak dari anak-anak band yang tidak terima. Meskipun ada sedikit pro-kontra tapi situasi masih bisa dikondisikan oleh pihak panitia. Begitu selanjutnya sampai event ini selesai.

SOLACE FOR ANGUISH - Isolated

SFA - btuw n hdk